IMPLEMENTASI KETENTUAN PASAL 50 UNCLOS DI WILAYAH NEGARA KEPULAUAN

Sigit Sutadi Nugroho

Abstract


United Nations Convention on the Law of the Sea telah mendapat pengakuan sebagai a Constitution for the Oceans, yang mengatur mengenai negara kepulauan. Ketentuan mengenai negara kepulauan diatur dalam bab sendiri pada Bab IV yakni Pasal 46 sampai dengan Pasal 54. Tulisan ini mencoba untuk mengkaji bagaimana praktik negara-negara kepulauan dalam menerapkan ketentuan Pasal 50 UNCLOS. Penelitian ini adalah penelitian normatif, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen, sehingga data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat negara kepulauan yang telah mengakomodir Pasal 50 UNCLOS dalam perundang-undangan nasionalnya dan telah mengimplentasikannya, terdapat negara yang telah mengakomodir dalam perundang-undangan nasionalnya, namun belum mengimplementasikan ketentuan tersebut. Selain itu, terdapat pula negara kepulauan yang berpandangan lain terhadap perairan pedalamannya. Indonesia termasuk negara kepulauan yang telah mengakomodir ketentuan Pasal 50 UNCLOS pada ketentuan nasionalnya, tetapi belum mengimplementasikannya. Perkembangan terkini Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman telah menginisiasi penetapan batas perairan pedalaman Indonesia dengan melibatkan Badan Informasi Gesopasial, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut dan ahli teknis di bidang Geodesi.


Keywords


negara kepulauan, perairan pedalaman, UNCLOS

Full Text:

PDF

References


Buku

Adolf, Huala, Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional, Cet.kedua (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996)

A.K, Syahmin, Beberapa Perkembangan dan Masalah Hukum Laut Internasional (Bandung: Binacipta, 1988)

Arsana, I Made Andi. Batas Maritim Antarnegara, Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, , 2007)

Anwar, Chairul, Horizon Baru Hukum Laut Internasional Konvensi Hukum Laut 1982, (Jakarta: Djambatan, 1989)

Buntoro, Kresno, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Prospek dan Kendala, Cet.1.( Jakarta: Sekolah Staf dan Komando TNI AL)

Bishop Jr, William W. International Law, Cases and Materials. (Boston: Little, Brown and Company, 1960)

Brown, E.D. The International Law Of the Sea, Vol. I, Introductory Manual, (USA-Singapore-Sydney, Dartmouth, Aldershot-Brookfield, 1994)

Churchill, R. dan A Lowe. The Law of the Sea. (Manchaster University Perss. 1999)

International Oceanographic Commission, International Hydrographic Organization, International Association of Geodesy, A Manual on Technical Aspects of United Nation Convention on the Law of the Sea 1982.

Kusumaatmadja, Masalah Lebar Laut Territorial Pada Konperensi Hukum Laut Djenewa (1958 dan 1960), (Bandung: PT. Penerbitan Universitas Bandung,1962)

_______, Mochtar. Hukum Laut Internasional, (Bandumg: Bina Cipta. 1978)

_______, Bunga Rampai Hukum Laut. (Bandumg: Bina Cipta. 1978)

_______, Pengantar Hukum Internasional. (Bandumg: Bina Cipta. 1978)

Muhjidin, Atje Misbach. Status Hukum Perairan Kepulauan Indonesia dan Hak Lintas Kapal Asing (Bandung: Alumni, 1993)

Parthiana, I Wayan. Pengantar Hukum Internasional (Bandung: Mandar Maju, 1990)

Sjawie, Hasbullah F. Negara Kepulauan Indonesia dan Hukum Laut Internasional. (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2001)

Soehino. Ilmu Negara, (Yogyakarta:Liberty,1980)

Soekanto, Soejono. Pengantar Penelitian Hukum,( Jakarta: Penerbit UI Pers, 1986)

Tangsubkul, Phipat dan J. Saravanamuttu. ASEAN and the Law of the Sea (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 1985)

Winarti, Indien. Konsep Negara Kepulauan, Perspektif Hukum Laut dan Penetapan Garis Batas Negara (Malang: Setara Press, 2016)

Yang, Haijiang. Jurisdiction of the Coastal State over Foreign Merchant Ships in Internal Waters and the Territorial Sea (Heidelberg: Springer Berlin, 2006)

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Yearbook of the International Law Commission, Vol II, Document A/CN. 4/99 (1956).

Jurnal

Agoes, Etty R. Praktik Negara-Negara Atas Konsepsi Negara Kepulauan. Indonesian Jurnal Of International Law. Volume 1 Nomor 3 April 2004.

Kusumaatmadja, Mochtar. Konsepsi Hukum Negara Nusantara Pada Konferensi Hukum Laut KE-III. (Jakarta: Idayu Press, 1977)

Oegroseno, Arif Havast. Archipelagic States: From Concept To Law, dalam The Imli Manual On International Maritime Law: Valome I The Law of the sea, ed. David Joseph Attard, Malgosia Fitzmaurice, Norman A Martinez Gutieerez (New York: Oxford University Press, 2014)

Roach, J. Ashley. Offshore Archipelagos Enclosed by Straight Baselines: An Excessive Claim?. Ocean Development & International Law. Volume 49, No.3. 2018.

Sumardiman, Adi. Beberapa Dasar Tentang Perbatasan Negara. Indonesian Journal for International Law.

Whomersley, Chris. Offsore Archipelagos Enclosed By Straight Baselines: A Reply to J. Ashley Roach. Ocean Development & International Law. Volume 49, No.3. 2018.

Internet

Bureau of Intelligence and Research, United States Departement of State. Limits in the Seas No.101 Fiji’s Maritime Claims. 30 November 1984. https://www.state.gov/documents/organization/58567.pdf (diakses 30 November 2018)

Bureau of Oceans and International Enviromental and Scientific Affairs, United States Departement of State. Limits in the Seas No.129 Cabo Verde: Archipelagic and other Maritime Claims and Boundaries. 31 Januari 2014, hlm 2. https://www.state.gov/documents/organization/221365.pdf (diakses 30 November 2018)

______. Limits in the Seas No.133 Antigua and Barbuda : Archipelagic and other Maritime Claims and Boundaries. 28 maret 2014 hlm 2. https://www.state.gov/documents/organization/224316.pdf (diakses 11 November 2018)

______. Limits in the Seas No.134 Comoros: Archipelagic and other Maritime Claims and Boundaries. 28 Maret 2014, hlm 2. https://www.state.gov/documents/organization/224317.pdf (diakses 30 November 2018)

______. Limits in the Seas No.142 Philippines Archipelagic and Other Maritime Claims and Boundaries. 15 September 2014. hlm 2. https://www.state.gov/documents/organization/231914.pdf (diakses 15 November 2018)

Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea Office of Legal Affairs, United Nations. Bulletin No.70 Law of the Sea. (New York: United Nations, 2009), hlm. 35. http://www.un.org/Depts/los/doalos_publications/LOSBulletins/bulletinpdf/bulletin70e.pdf (diakses 19 Desember 2018)

https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Presiden-Jokowi-Deklarasikan-Indonesia-Sebagai Poros-Maritim-Dunia.aspx (diakses 15 November 2019)

http://www.big.go.id/pbw (diakses 30 November 2018)

https://www.iho.int/srv1/index.php?option=com_content&view=article&id=298&Itemid=297〈=en (diakses 30 November 2018)

http://home.eahc.asia/ diakses (30 November 2018)

https://www.iho.int/srv1/index.php?option=com_content&view=article&id=lang=en (diakses 30 November 2018)

http://downloads.esri.com/support/documentation/ao_/698What_is_ArcGIS.pdf (diakses 3 November 2018)

Peraturan Perundang-Undangan

Perserikatan Bangsa-Bangsa, International Convention for the Safety of Life at Sea, UNTS 1184 (1974)

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Convention on the Law of the Sea, UNTS 1833 (1982)

Define the Baselines of the Territorial Sea of the Philippines. Republic Act No. 3046 of 17 June 1961.

Fiji. Marine Spaces Act. 1977

Relating to the Delimitation of the Maritime Zones of the Islamic Federal Republic of the Comoros. Law No. 82-005. of 6 May 1982

Antigua dan Barbuda. Maritime Areas. Act No. 18 of 17 August 1982.

Cape Verde. Law No. 60/IV/92. 21 December 1992

Undang-Undang Informasi Geoapasial. UU No. 4 Tahun 2011. LN No. 49 Tahun 2011 TLN No.5214.

Keputusan Presiden tentang Penggabungan Pejabatan Hydrografie Jawatan Pelayaran Departemen Perhubungan Laut pada Jawatan Hydrografie Angkatan Laut. Keppres No. 164 Tahun 1960.

Keputusan Presiden tentang Organisasi Hidrografi Internasional. Keppres No. 288 Tahun 1968. LN No. 50 Tahun 1968

Keputusan Presiden tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tenaga Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen. Perpres No. 103 Tahun 2001.

Peraturan Presiden tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia. Perpres No. 62 Tahun 2016, LN. No. 138 Tahun 2011.

Peraturan Presiden tentang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Perpres No. 10 Tahun 2015. Ps.2. LN No.11 Tahun 2015

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Peraturan Menko Bidang Kemaritiman tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Nomor 1 Tahun 2015.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Peraturan Menko Bidang Kemaritiman tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Tahun 2015 - 2019. Nomor 13 Tahun 2018.

TNI Angkatan Laut. Kepala Staf Angkatan Laut. Organisasi dan Prosedur Pusat Hidrografi dan Organisasi TNI Angkatan Laut. Nomor 2 Tahun 2017, Ps. 124 Perserikatan Bangsa-Bangsa, International Convention for the Safety of Life at Sea, UNTS 1184 (1974)




DOI: http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v8i2.314

Refbacks

  • There are currently no refbacks.