INSTABILITAS TATA KELOLA KELAUTAN DAN PERIKANAN: PERIZINAN, KEWENANGAN DAN DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT PESISIR

Aji Baskoro, Hofifah Hofifah

Abstract


Marine and fisheries governance in Indonesia has experienced significant changes in regulations, starting from Law No. 31 Year 2004, Law No. 45 Year 2009, to the Job Creation Law. These regulatory dynamics affect aspects such as licensing, authority, and the impact on fishermen and coastal communities. This research uses a normative juridical approach to analyse and reveal instability in marine and fisheries governance, with a conceptual approach to develop theoretical concepts that explain the complexity of these issues. The results show a regulatory shift to a risk-based licensing approach and centralisation of authority to the central government. Centralisation of licensing can create challenges for local coastal communities, which are geographically closer to the local government. Difficulties in accessing information, participation, and lack of rapid response are the main obstacles. Policy reviews and adjustments need to be made regularly to address instability and inequality. Shifts in licensing and authority must take into account environmental and social aspects in addition to economics. Involvement of stakeholders and coastal communities in the policy change process is key, with transparency and effective communication as key elements of success.


Keywords


marine fisheries governance; job creation; licensing; authority; coastal communities

Full Text:

PDF

References


A. Buku

Anshari, Firman Akbar, dan Arie Afriansyah. “Marine and Fisheries Development Policy After the Enactment of the Job Creation Act.†Sasi 28, no. 2 (2022): 199. https://doi.org/10.47268/sasi.v28i2.776.

Soekanto, Soerjono. “Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat,†2007.

Sri Puryono K. S. Mengelola laut untuk kesejahteraan rakyat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2016.

Wekke, Ismail Suardi. Mitigasi Bencana. Indramayu: Penerbit Adab, 2021.

B. Makalah/Artikel/Prosiding/Hasil Penelitian

Anshari, Firman Akbar, dan Arie Afriansyah. “Marine and Fisheries Development Policy After the Enactment of the Job Creation Act.†Sasi 28, no. 2 (2022): 199. https://doi.org/10.47268/sasi.v28i2.776.

Anwar, Zakariya, dan Wahyuni Wahyuni. “Miskin di laut yang kaya: nelayan Indonesia dan kemiskinan.†SOSIORELIGIUS: JURNAL ILMIAH SOSIOLOGI AGAMA 4, no. 1 (2019).

Elcaputera, Arie. “Kewenangan pengawasan pemerintah provinsi terhadap penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.†Al Imarah: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam 6, no. 1 (2021): 22–38.

Hendi, Gustarianda. “Kewenangan Pengelolaan Wilayah Laut Pesisir menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,†t.t.

Junef, Muhar. “Implementasi Poros Maritim dalam Prespektif Kebijakan.†Jurnal Penelitian Hukum De Jure 19, no. 3 (30 September 2019): 303. https://doi.org/10.30641/dejure.2019.V19.303-322.

Kusumastanto, Tridoyo. KEBIJAKAN TATAKELOLA KELAUTAN INDONESIA (Indonesia Ocean Governance Policy). Bogor: PKSPL-IPB, 2017.

Lampe, Munsi. “Sailing and insight reproduction of Geo-Socio-Cultural unity of Nusantara/Indonesia Maritime: A study focus of Maritime Anthropology.†ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 28 Desember 2021. https://doi.org/10.31947/etnosia.v6i2.19339.

Oktaryal, Agil. “Kertas Advokasi Kebijakan atas UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Bidang Kelautan dan Perikanan.†PSHK, 2020. https://pshk.or.id/publikasi/riset/kertas-advokasi-kebijakan-atas-uu-no-11-tahun-2020-tentang-cipta-kerja-bidang-kelautan-dan-perikanan/.

“Pengusahaan Sektor Perikanan hanya di Wilayah Terukur.†Portal Informasi Indonesia, 2023.

Putri, Natasha Isabella Rossana William, dan Reni Windiani. “Kebijakan Moratorium Kapal Eks–Asing dalam Menangani Illegal Unreported and Unregulated (Iuu) Fishing di Perairan Indonesia Periode 2014–2016.†Journal of International Relations 6, no. 1 (2019): 128–34.

Sirait, Yohanes Hermanto, dan Ai Permanasari. “PEMBANGUNAN TATA KELOLA KELAUTAN INDONESIA: PERAN HUKUM INTERNATIONAL MEMBENTUK ETIKA BISNIS KELAUTAN.†Arena Hukum 13, no. 3 (31 Desember 2020): 416–33. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01303.2.

Subagiyo, Aris, Wawargita Permata Wijayanti, dan Dwi Maulidatuz Zakiyah. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Malang: Universitas Brawijaya Press, 2017.

Sutrisno, Mochamad. “Rekonstruksi Regulasi Penegakan Hukum Tindak Pidana Illegal Fishing Berbasis Nilai Keadilan.†Universitas Islam Sultan Agung (Indonesia), 2022.

Syarifuddin, Sarinah. “konsep desentralisasi, dekonsentrasi dan otonomi daerah.†Center for Open Science, 2022.

Untung, Untung Adi Nugroho. “Perspektif Eksploitasi dan Konservasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Indonesia.†Majalah Media Perencana 2, no. 1 (2021): 51–67.Warren, Carol, dan Dirk J. Steenbergen. “Fisheries decline, local livelihoods and conflicted governance: An Indonesian case.†Ocean & Coastal Management 202 (1 Maret 2021): 105498. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2020.105498.

C. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2022 Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-undang




DOI: http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v12i3.1414

Refbacks

  • There are currently no refbacks.