RE-STRUKTURISASI KELEMBAGAAN PANGLIMA LAOT SEBAGAI HAKIM PERADILAN ADAT LAOT DI ACEH

Zaki Ulya, Meta Suriyani

Abstract


Kelembagaan Panglima Laot merupakan lembaga adat yang menangani permasalahan adat laut di Aceh. Tugas dan fungsi Panglima Laot secara jelas disebutkan dalam Qanun Aceh 9/2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Istiadat, Qanun Aceh 10/2008 Tentang Lembaga Adat. Selain berkedudukan sebagai lembaga adat yang memiliki struktur organisasinya, Panglima Laot juga memiliki wewenang sebagai hakim perdamaian pada peradilan adat laot. Urgensi kajian ini dilakukan disebabkan Panglima laot desa Matang Rayeuk, dalam menyelesaikan sengketa/perselisihan antar nelayan dan pelanggaran terhadap hukum adat laut, selama ini masih terdapat kebingungan dalam penerapannya. Pedoman Peradilan Adat di Aceh yang telah ada, dianggap masih sangat umum dalam pembahasannya dengan pembahasan proritas tentang Peradilan Adat Gampong/desa. Sedangkan peradilan adat laot belum spesifik mekanisme pelaksanaannya. Padahal penyelesaian peradilan adat laot dan peradilan adat gampong itu berbeda, serta lembaga adat yang menyelesaikan juga berbeda. Sehingga berpotensi akan bertentangan dengan hukum positif. Metode penelitian digunakan metode yuridis normatif, dengan pendekatan literature review. Sehingga data yang digunakan adalah data sekunder yang mencakup, bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil kajian menunjukkan bahwa struktur kelembagaan Panglima Laot di Aceh Timur belum selaras dengan struktur Panglima Laot tingkat Provinsi sehingga perlu dilakukan pembenahan. Pelaksanaan wewenang Panglima Laot sebagai hakim pada peradilan adat laot belum maksimal

Keywords


Re-Strukturisasi, Panglima Laot, Peradilan Adat Laot, Aceh

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, Abdurrahman. “Draft Laporan Pengkajian Hukum Tentang Mekanisme Pengakuan Masyarakat Hukum Adat.†Jakarta, 2015.

Aceh, Badan Pusat Statistik. “Profil Kemiskinan Penduduk Di Provinsi Aceh September 2022,†2022. https://aceh.bps.go.id/pressrelease/2023/01/16/713/profil-kemiskinan-penduduk-di-provinsi-aceh-september-2022.html#:~:text=Persentase persentase penduduk miskin di,(0%2C19 poin).

Aceh, Panglima Laot. “Struktur Lembaga.†Accessed August 23, 2023. https://www.panglimalaotaceh.org/struktur-lembaga/.

Amalia, Nanda, Mukhlis Mukhlis, and Yusrizal Yusrizal. “Model Penyelesaian Sengketa Dan Peradilan Adat Di Aceh.†Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 25, no. 1 (2018): 159–79. https://doi.org/10.20885/iustum.vol25.iss1.art8.

Amdani, Yusi. “Proses Pelaksanaan Penyelesaian Perselisihan Di Lembaga Peradilan Adat Aceh Tingkat Gampong (Desa).†Asy-Syiráh: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum 48, no. 1 (2014).

Anonimous. Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Aceh Timur. IDI: Badan Pusat Statistik Aceh Timur, 2022. https://jdih.acehtimurkab.go.id/news/page/gambaran-umum-daerah.

Anshari, Nur, and Aminah Aminah. “Kewenangan Peradilan Adat Di Aceh Menurut Qanun No. 10 Tahun 2008 Tentang Lembaga Adat.†MAQASIDI: Jurnal Syariah Dan Hukum 2, no. 2 (2022): 93–103. https://doi.org/10.47498/maqasidi.vi.1356.

Bachtiar. METODE PENELITIAN HUKUM. Edited by Oksidelfa Yanto. Tanggerang: UNPAM PRESS, 2018.

Bahresy, Budi, Hidayat, and Ferdy Saputra. “Optimalisasi Panglima Laot Dalam Penyelesaian Sengketa Kelautan Di Kota Lhokseumawe.†Beleidsregel 1, no. 1 (2022): 53–66.

Daudy, Muhammad Heikal. “Perwujudan Kedaulatan Laut Di Aceh Berbasis Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya Menurut Perspektif Hukum Laut Internasional.†Jurnal Hukum Samudra Keadilan 10, no. 1 (2015): 59–67.

Kasim, Fajri M., and Abidin Nurdin. “Study of Sociological Law on Conflict Resolution through Adat in Aceh Community According to Islamic Law.†Samarah 4, no. 2 (2020): 375–97. https://doi.org/10.22373/sjhk.v4i2.8231.

Kusuma, Prima Danu, Aziz Rifa’i, and Aris Ismanto. “Studi Pola Arus Laut Di Perairan Pantai Kabupaten Aceh Timur.†Jurnal Oseanografi 5, no. 4 (2016): 480–89.

Lesmana, Andi, and Munawir Munawir. Hukum Adat : Efektifitas Peradilan Adat Dalam Penyelesaian Sengketa Adat. Edited by N. Rismawati. Cet. Perta. Bandung: Widina Bhakti Persada, 2023.

Mansur, Teuku Muttaqin. “Tantangan Peradilan Adat Laot Di Aceh.†Kanun Ilmu Hukum 57, no. XIV (2012): 279–90.

Mansur, Teuku Muttaqin, M. Adli Abdullah, and Sulaiman. “Kajian Yuridis Peradilan Adat Di Aceh.†Journal of Indonesian Adat Law (JIAL) 2, no. 3 (2018): 23–47. https://doi.org/10.46816/jial.v2i3.6.

Mansur, Teuku Muttaqin, Sulaiman Sulaiman, and Hasbi Ali. “Adat Court in Aceh, Indonesia: A Review of Law.†Jurnal Ilmiah Peuradeun 8, no. 2 (2020): 423–42. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v8i2.443.

Muhaimin. Metode Penelitian Hukum. Mataram: Mataram University Press, 2020.

Munar, Zaitun, Agussabti, and Irwan A. Kadir. “Peranan Panglima Laot Lhok Dalam Pengelolaan Sumberdaya Laut Berbasis Adat Di Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar.†Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 3, no. 4 (2018): 508–17. https://doi.org/https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.8726.

Natsir, Muhammad, Zaki Ulya, and Rini Fitriani. “Mangrove Forest Utilization Policies Reconceptualized with a View to Improving the Regional Economy in Aceh Tamiang District , Indonesia.†Biodiversitas 23, no. 12 (2022): 6570–78. https://doi.org/10.13057/biodiv/d231256.

Pranita, Annisa Mutia, Elly Irhana Savitri, Gaffar Mu’aqaffi, Budiman Djoko Said, and Bayu Asih Yulianto. “Peran Panglima Laot Dalam Upaya Mewujudkan Ecological Security Di Aceh.†Jurnal Education and Development 9, no. 3 (2021): 131–38. https://doi.org/https://doi.org/10.37081/ed.v9i3.2775.

Rahayu, Sri Walny. “Lembaga Penyelesaian Sengketa Adat Laut ‘Panglima Laôt’ Di Aceh Sebagai Bentuk Pengembangan Alternaif Penyelesaian Sengketa Dalam Sistem Hukum Di Indonesia.†Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 3 (2014): 448–67. https://doi.org/https://doi.org/10.22304/pjih.v1n3.a2.

Ramadhani, Wahyu, and Ida Safitri. “Implikasi Pemberdayaan Lembaga Adat Sebagai Alternatif Dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan Di Aceh.†Jurnal Hukum Samudra Keadilan 14, no. 2 (2019): 213–34. https://doi.org/10.33059/jhsk.v14i2.1545.

Safa’at, Rachmad, and Dwi Yono. “PENGABAIAN HAK NELAYAN TRADISIONAL MASYARAKAT HUKUM ADAT DALAM POLITIK PERUNDANG-UNDANGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR.†Arena Hukum 10, no. 1 (2017): 40–60. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01001.3.

Soekanto, Soerjono. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Sofyan, Sulaiman, and Manfarisyah. “Penyelesaian Sengketa Antar Nelayan Berdasarkan Hukum Adat Laot Di KecamatanSeuneuddon Kabupaten Aceh Utara.†Suloh: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh 8, no. 1 (2008): 139–63.

Sulaiman. “Prospek Hukum Adat Laut Dalam Pengelolaan Perikanan Di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh.†Yustisia Jurnal Hukum 2, no. 3 (2013): 35–39. https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i3.10146.

Ula, Miratul. “Penyelesaian Tindak Pidana Ringan Oleh Panglima Laot Ditinjau Menurut Hukum Islam ( Studi Kasus Di Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar ).†Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2020.

Ulya, Zaki. “Refleksi Memorandum of Understanding (Mou) Helsinki Dalam Kaitan Makna Otonomi Khusus Di Aceh.†Jurnal Konstitusi 11, no. 2 (2014): 371–92. https://doi.org/10.31078/jk1129.

Zahrina, Cut. “Panglima Laot: Organisasi Kemaritiman Tradisional Di Aceh.†Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v12i3.1403

Refbacks

  • There are currently no refbacks.